Friday, June 28, 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA “Uji Aktivitas Enzim Bromelin dan Enzim Papain”

                                         LAPORAN PRAKTIKUM
     BIOKIMIA
     “Uji Aktivitas Enzim Bromelin dan Enzim Papain

        


Oleh;
Uswatun Khasanatul Mauliddah    C31120068

Dosen:
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU,MP
Nurkholis. S.Pt, MP



PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
  KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Tujuan Instruksi Khusus
Mahasiswa di harapkan mampu:
a.       Mengetahui cara kerja enzim bromelin.
b.      Mengetahui cara kerja enzim papain.

B.   Latar Belakang
Enzim adalah biokatalisator yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia tanpa enzim tersebut mengalami perubahan.
Enzim adalah biokatalisator yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia tanpa enzim tersebut mengalami perubahan dan secara kolektif membentuk metabolisme antara (intermediary metabolism). Bromelim tergolong kelompok enzim protease  sulfhidril. Bromelin adalah enzim  yang dapat diisolasi dari sari atau batang nanas.
            Buah nanas mengandung bromelain (enzim protease yang dapat menghidrolisaprotein), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging.
Bromelin memiliki kemampuan untuk memecah struktur molekul protein menjadi bentuk lebih sederhana (asam amino).

            Secara umum yang dimaksud dengan papain adalah salah satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah pepaya.
Enzim papain berasal dari buah pepaya, sedangkan kandungan tertinggi papain terdapat pada buah pepaya muda. Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Akan tetapi, untuk proses pengempukkan daging lebih efektif menggunakan enzim papain.
Enzim memiliki banyak jenis, baik yang alami dari alam atau pun enzim  buatan. Misalnya enzim dari alam, enzim papain, rennin, fisin dan bromelin. Kebanyakan enzim dari alam terdapat pada bahan pangan, misalnya bromelin terdapat pada tanaman nanas dan papain terdapat pada tanaman papaya.
Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat  pada buah dan   batang nanas . bromelin merupakan salah satu jenis enzim.
Protease sulfhidril yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino.
Enzim papain adalah salah satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah pepaya.
            Aktivitas katalis enzim dipengaruhi oleh suhu enzim. Sebagian protein akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan konsentrasi efektif enzim  akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun pula.
            Kecepatan katalisis juga akan semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi enzim. Tingginya konsentrasi enzim, akan mempengaruhi banyaknya substrat yang ditransformasi. Lamanya waktu kerja enzim  juga mempengaruhi keaktifannya. Kecepatan katalis enzim  akan meningkat dengan lamanya waktu reaksi.

C.    Organisasi
v  Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok praktikum masing-masing kelompok di pimpin oleh ketua kelompok.
v  Semua praktikum kelompok kerja praktikum di bimbig seorang dosen pembimbing praktikum di bantu oleh teknisi loboraturium

BAB II
LANDASAN TEORI
                  Keempukan daging banyak di tentukan setidak-tidaknya oleh 3komponen daging, yaitu struktur miofibrilar dan status konstrksinya, kandungan jaringan ikat dan tingkat ikatan silangnya dan daya ikat air oleh protein serta jus daging.
                  Kolagen didegredasikan pada temperatur yang kebih tinggi, karena protein alami tanah terhadap proteolisis oleh papain dan protein tanaman lain yang sejenis. Papain, bromelin, dari nanas menghasikan perubahan keempukan awal dan residu serabur-serabut jaringan ikat, sedangkan proteolik tunggal dan bacterial hanya memepengarui keempukan awal terhadap protein-protein serabut otot.
                  Penambahan larutan exim pada potongan-potongan daging yang tipis sebelum pemasakan, misalnya melalui lubang-lubamg tusukan garbu, akan memudahkan penetrasi larutan yang mengandung enzim proteolik tanaman juga dapat di pergunakan, namun enzim biasanya tidak cukup mampu memasuki daging, sehingga bagian dalam daging tidak terpengaruh. Keempikan daging kering beku dapat di tingkatkan dengan cara rehidrasi didalam larutan yang mengandung enzim-enzim proteolik.



BAB III
METODOLOGI
A. Tempat dan waktu
Tempat                        :Laboraturium analisis
Waktu                         :Pukul 07.00-09.30 WIB
Hari/tanggal                :Senin, 27 Mei 2013

B. Alat
a.     Beker glass
b.      Gelas ukur

C. Bahan
a.       Daging
b.      Jus nanas
c.       Enzim papain

D.     Pelaksanaan Praktikum
1.      Siapkan empat buah beaker glass yang masing-masing di isipotongan daging.
2.      Beker glass pertama dan kedua di isi dengan jus nanas dua jam sebelum praktikum di mulai.
3.      Untuk beker glass yang pertama masukkan ke lemari pendingin, sedangkan bekerglass yang kedua simpan dalam suhu kamar.
4.      Beker glass yang ketiga dan keempat di isi dengan jus nanas satu jam sebelum praktikum di mulai.
5.      Untuk beker glass yang ketiga simpan pada lemari pendingin sedangkan yang keempat simpan pada suhu kamar. Amati perubahan yang terjadi.
6.      Siapkan empat buah beker glass yang masing-masing berisi dengan daging.
7.      Beker glass pertama dan kedua di isi dengan enzim papain dua jam sebelum praktikum mulai.
8.      Beker glass pertama di simpan pada lemari pendingin sedangkan beker glass yang kedua di simpan pada suhu kamar.
9.      Beker glass ketiga dan beker glass yang ke empat di isi dengan papain satu jam sebelum praktikum.
10.  Beker glass yang ketiga simpan pada lemari pendingin sedangkan beker glass yang keempat simpan pada suhu ruangan. Amati perubahan yang terjadi.

E.   Hesil Pengamatam
v  Hasil Pengamatan Enzim Bromelin

Nama Beaker
Campuran Larutan
Hasil Pengamatan Daging
Sebelum direndam
Sesudah di rendam
2 (1 jam) Ruang
Cacahan nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Pucat
·         Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging (bercampur aroma nanas)
2 (1 jam)
Dingin
Cacahan nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah cerah (sedikit pucat)
·         Tekstur: Agak lunak (namun lebih liat dari beaker 1 jam  suhu ruang) , serat sedikit merenggang
·         Aroma : Amis khas daging (bercampur aroma nanas)
2 (2 jam )
Ruang
Cacahan nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Sangat Pucat
·         Tekstur: Sangat Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging (bercampur aroma nanas)
2 (2 jam)
Dingin
Cacahan nanas ± 2 sdm + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Segar
·         Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging (bercampur aroma nanas)

v  Hasil Pengamatan Enzim Papain
No Beaker
Campuran Larutan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
2 (1 jam) Ruang
Larutan enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Pucat
·         Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging
2 (1 jam)
Dingin
Larutan enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah cerah (sedang)
·         Tekstur: Masih agak liat, serat agak padat
·         Aroma : Amis khas daging
2 (2 jam )
Ruang
Larutan enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Sangat Pucat
·         Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging
2 (2 jam)
Dingin
Larutan enzim papain ± 0.5 gelas beaker + potongan daging 0,5 ruas ibu jari
·         Warna : Merah tua (segar)
·         Tekstur: liat, seratnya padat
·         Aroma: Amis khas daging

·         Warna : Merah Pucat
·         Tekstur: Empuk (lunak), serat merenggang
·         Aroma : Amis khas daging














BAB IV
PEMBAHASAN
Buah nanas mengandung enzim bromelain, ( enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim tersebut akan bekerja secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan. Sama halnya dengan enzim papain yang bekerja optimal pada suhu tertentu. Enzim bromelain mampu menguraikan serat-serat daging, sehingga daging menjadi lebih empuk.
Proses pengempukan terjadi karena proteolisis pada berbagai fraksi protein daging oleh enzim. Proteolisis kolagen menjadi hidroksiprolin mengakibatkan shear force kolagen berkurang sehingga keempukan daging meningkat . Proteolisis miofibril menghasilkan fragmen protein dengan rantai peptida lebih pendek. Semakin banyak terjadi proteolisis pada miofibril, maka semakin banyak protein terlarut dalam larutan garam encer . Terhidrolisisnya kolagen dan miofibril menyebabkan hilangnya ikatan antarserat dan juga pemecahan serat menjadi fragmen yang lebih pendek, menjadikan sifat serat otot lebih mudah terpisah sehingga daging semakin empuk.
            Dalam tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daging yang diberi enzim bromelin dalam suhu kamar lebih bekerja optimal mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim bromelin pada suhu lemari es. Sama halnya dengan daging sapi yang diberi enzin papain dan ditempatkan dalam suhu kamar hasilnya lebih optimal dapat mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim papain dan di tempatkan pada suhu lemari es.
Burges dan Shaw dalam Godfrey dan Reichet (1986) menyatakan bahwa enzim akan bekerja secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan yaitu suhu.
            Lebih lanjut sebagian protein akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan konsentrasi efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun pula. Suhu optimum enzim bromelin adalah 50 sampai 600C, tetapi pada kisaran 30 sampai 600C enzim masih bisa bekerja dengan baik . Berdasarkan percobaan. terbukti bahwa suhu berpengaruh terhadap optimalnya kerja enzim, dengan kata lain baik enzim bromalin maupun enzim papain dapat bereaksi optimal pada suhu kamar.

       BAB V
KESIMPULAN
            Enzim bromelain mampu menguraikan serat-serat daging, sehingga daging menjadi lebih empuk. Disamping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptine), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging.
Buah nanas mengandung enzim bromelin yang dapat melunakkan daging             
  Enzim papain terdapat dalam getah papaya, baik pada buah, batang dan daun yang mampu melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang disebut proses proteolitik.
            Suhu mempengaruhi kerja enzim, yaitu bahwa suhu kamar akan membuat enzim bereaksi lebih optimal.
 

No comments:

Post a Comment