LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOKIMIA
''Uji Benedict, Uji Luff, dan Uji Barfoed''
Disusun Oleh:
USWATUN KHASANATUL MAULIDDAH (C31120068)
PRODUKSI TERNAK
PETENAKAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan
senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalarn alam. Banyak
karbohidrat mempunyai rumus empiris CH20; misalnya, rumus molekul glukosa.
ialah C6H12O6 (enam kali CH20). Senyawa ini pemah disangka "hidrat dari
karbon," sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa
gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan yang salah dan
karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan
mereka.
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.
BAB II
MATERI DAN METODE
A.Materi
Karbohidrat adalah zat
yang mengandung zat karbon (C), zat hydrogen (H), danzatoksigen (O) dalam perbandingan yang berbeda-beda. Karbohidrat adalah suatu reaksi kimiawi sederhana di mana suatu karbohidrat
(glukosa) di bentuk oleh fotosintesis. Karbohidrat digolongkan dalam monosakarida
(gula-gula sederhana) disakarida
(dua
moleku ldari gula-gula sederhana), trisakarida (tiga molekul dari gula-gula sederhana), dan polisakarida (banyakmolekuldarigula-gulasederhana).Karbohidrat
mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman
dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon.Karbohidrat adalah
senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O.Molekul
karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom
hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air.
Fruktosa
adalah polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa
merupakan isomer
dari glukosa;
keduanya memiliki rumus
molekul yang sama (C6H12O6)
namun memiliki struktur yang berbeda. Suatu ketoheksosa
yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut
juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.
Glukosa (C6H12O6,
berat molekul
180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandung enam atom
karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya
membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan
hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar
cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.Glukosa dapat dibentuk
dari formaldehida
pada keadaan abiotik,
sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia
primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah
kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak
mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.Glukosaadalah unit terkecildarikarbohidrat.
Dengan menghidrolisis laktosa akan
menghasilkan D-galaktosa dan D-gluokosa, karena itu laktosa adalah suatu
disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1
pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul
laktosa mempunyai sifat mereduksi gugus –OH glikosidik.
Sukrosa
merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari
monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa,
dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa
ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh
organisme lain seperti hewan Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai
sumber karbon. Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit glukosa dan fruktosa
diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha. Struktur ini mudah
dikenali karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin fruktosa. Proses
fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat memperoleh energi dari
substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida
dan produk samping berupa senyawaan alkohol. Penggunaan yeast ini dalam proses
fermentasi diduga merupakan proses tertua dalam bioteknologi dan sering disebut
dengan zymotechnology.Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.
Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam
jumlah yang ekuimolekuler. Glukosa memutar cahaya terpolarisasi ke kanan,
sedangkan fruktosa ke kira. Oleh karena fruktosa memiliki rotasi spesifik lebih
besar dari glukosa, maka campuran glukosa dan fruktosa sebagai hasil hidrolisis
itu memutar ke kiri.
Pati
atau amilum (CAS#
9005-25-8) adalah karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber
energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa
dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah
bisa tuntas dijelaskan.
Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi
antara galaktosa dan glukosa, yang
membentuk ikatan glikosida 1→4-β. Nama sistematis
laktosa adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa.
Dengan demikian laktosa memiliki sifat mereduksi dan mutarotasi. Biasanya
laktosa mengkristal . Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula
susu.Memilik
isifat
mereduksi
dan
motarotasi.Apabila laktosa dihidrolisis kemudian
dipanaskan dengan asam nitrat akan terbetuk asam musat.
B.Metode
1. Uji
Benedit
glukosa memiliki
sifat dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedit
sehingga menjdai Cu2O yang terbentuk endapan. Semakin
meningkatnya konsentrasi glukosa pada uji Benedit
ini, endapan yang terjadi makin banyak. Hal ini menandakan bahwa makin reduksi
gula mereduksi larutan benedit.
Pereaksi benedit berupa larutan yang mengandung kuprisulfat,
natrium karbonat dan natrium sitrat. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat
membuat peraksi benedit bersifat basa lemah.
2. Uji Luff
Uji
luff digunakan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap endapan. luff schrool merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan dalam penentuan kadar karbohidrat secara
kimiawi.Agar tidak terjadi pengendapan seluruh Cu3+ yang tereduksi menjadi Cu+
sehingga tidak ada kelebihan Cu2+ yang dititrasi maka larutan harus mendidih
atau diusahakan mendidih.
3.Uji
Barfoed
Pereaksi ini terdiri
atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk
membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi
lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh
monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi
monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak.
Perbedaan antara pereaksi Barfoed dengan
pereaksi Fehling atau Benedict ialah bahwa pereaksi Barfoed digunakan pada
suasana asam.
BAB III
PEMBAHASAN
·
Uji Larutan Bendit
Uji
benedit bertujuan untuk
mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini dengan menguji larutan
karbohidrat (1 ml) kedalam 5 ml larutan benedict yang berada dalam tabung
reaksi. Dimana dari keenam larutan karbohidrat (glukosa 0,01 M, glukosa 0,02 M,
dan glukosa 0,04 M) ditambahkan larutan bendefiths, larutan karbohidrat yang
bereaksi adalah larutan glukosa. Dan Reaksi yang diberikan oleh ke-3 larutan
karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna biru pekat, biru
kemerahan dan merah.
Penyebab
terjadinya endapan pada monosakarida (glukosa). Hal ini disebabkan oleh adanya
gugus aldehid (glukosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut.
Dalam asam polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis pasial menjadi
sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk membedakan
polisakarida, disakarida, dan monosakarida.
·
Uji Larutan Luff
Uji luff digunakan untuk menentukan
kadar karbohidrat yang berukuran sedang.Pada percobaan ini dengan menggunakan 1ml larutan luff yang ditambah masing-masing 2 ml larutan karbohidrat (fraktosa, laktosa, dan sacarosa) dan larutan pati. Dimana setelah dipanaskan selama 15 menit diantara semua larutan karbohidrat dan larutan pati tersebut
yang beraksi dan hasil yang tercepat adalah larutan fruktosa. Dan reaksi yang diberikan oleh ke-4 larutantersebutberupahasilwarnalarutan yang
berwarnabirukekuningan, birukeruh,
danbirujernih.Larutansudahnetralditandaiperubahanwarnamenjadikekuningan.
Uji luff memilikikelemahanyang
terutama disebabkan oleh komposisi yang konstan. Hal ini diketahui dari
penelitian A.M Maiden yang menjelaskan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh
dibedakan oleh pembuatan
larutan yang berbeda.
Dalam pengujian
karbohidrat dengan metode luff schrool ini pH larutan harus diperhatikan dengan
baik, karena pH yang terlalu rendah (terlalu asam) akan menyebabkan hasil
titrasi menjadi lebih tinggi dari sebenarnya, karena terjadi reaksi oksidasi ion iodide menjadi I2. Sedangkan apabila pH terlalu tinggi
(terlalu basa), maka hasil titrasi akanmenjadi lebih rendah daripada
sebenarnya, karena pada pH tinggi akan terjadiresiko kesalahan, yaitu
terjadinya reaksi I2 yang terbentuk dengan air (hidrolisis).
·
UjiLarutan
Barfoed
Uji
barfoed bertujuan untuk memisahkan antara monosakarida dan disakarida. Pereaksi
barfoed bersifat asam lemah dan hanya diredusi oleh monosakarida. Pemanasan
yang lama menghidrolisis disakarida sehingga bereaksi positif. Percobaan
barfoed menghasilkan endapan berwarna lebih pekat.
Pada
percobaan ini dengan menggunakan 5 ml larutan
barfoed yang ditambahkan masing-masing 5 ml larutan karbohidrat (glukosa,
fruktosa, laktosa (0,04 M), laktosa (0,01 M), sukrosa (0,01 M), dan sukrosa
(0,03 M). Dimana setelah dipanaskan selama 30 menit diantara semua larutan
karbohidrat tersebut yang bereaksi dan menghasilkan hasil yang positif adalah
larutan fruktosa dan laktosa (0,01 M). Larutan karbohidrat yang paling cepat
bereaksi adalah larutan fruktosa. Sementara untuk larutan karbohidrat jenis
glukosa, dan sukrosa, tidak bereaksi atau menunjukkan hasil negatif. Sekalipun
aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya. Namun bentuk ini berada dalam
kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehid atau keton rantai
terbuka,sehingga gugus aldehid atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam
reduktor. Oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif
(endapan biru lebih pekat) dinamakan gula pereduksi.
Pereaksi
barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya dapat direduksi
oleh monosakarida dan disakarida meskipun terdapat perbedaan kecepatan
mereduksi diantara keduannya.
v Tabel
Hasil Pengamatan
1.Hasil
Pengamatan Larutan Benedit
No Tabung
|
LarutanBenedit
|
LarutanGlukosa
|
Pengamatan
|
1
|
5 ml
|
Glukosa(0,01) 1ml
|
Menit ke 1-7 warna larutan masih tetap dan berubah biru pekat pada menit ke 8-10
|
2
|
5 ml
|
Glukosa(0,02) 1ml
|
Menit ke 1warna larutan masih tetap.
Menit ke 2-7 warna berubah menjadi biru pekat dan menit ke 8-10 berubah menjadi biru kemerahan.
|
3
|
5 ml
|
Glukosa(0,04) 1ml
|
Menit ke1-5 warna berubah biru pekat.
Menit ke 5-8 warna biru pekat berubah menjadi merah.
Menit ke 8-10 warna berubahmenjadi merah.
|
2.Hasil
Pengamatan Larutan Luff
No Tabung
|
Larutan Luff
|
LarutanGula
|
Pengamatan
|
1
|
1 ml
|
Fruktosa 2 ml
|
9 menit berwarna biru kuning
|
2
|
1 ml
|
Lactose 2 ml
|
15 menit berwarna biru keruh
|
3
|
1 ml
|
Sakarosa 2 ml
|
14 menit berwarna biru jernih atau biru kekuningan
|
4
|
1ml
|
LarutanPati 2 ml
|
11 Menit menjadi biru keruh
|
3.Hasil
Pengamatan Larutan Barfoel
No Tabung
|
LarutanBarfoel
|
Larutan
|
Pengamatan
|
1
|
5 ml
|
5 ml Glukosa (0,01M)
|
Sedikit gelembung, warna biru muda
|
2
|
5 ml
|
5 ml Fraktosa (0,02M)
|
Telah banyak gelembung, warna biru pekat
|
3
|
5 ml
|
5 ml Laktosa (0,04M)
|
Sedikit gelembung, warna biru muda
|
4
|
5 ml
|
5 ml Laktosa (0,01M)
|
Banyak gelembung, warna lebih pekat
|
5
|
5 ml
|
5ml Sacrosa (0,04M)
|
Tidak banyak gelembung, warna biru pudar
|
6
|
5 ml
|
5ml Sacrosa (0,03M)
|
Tidak ada gelembung,
warna
biru pudar
|
BAB IV
KESIMPULAN
Menggunakan larutan bendict
Dari masing-masing tabung memiliki perbedaan warna yang sangat beda itu dikarenakan semakin banyak campuran larutan glukosa yang dimasukkan pada tabung
yang berisi larutan bendefiths maka reaks ireduksi semakin cepat dari pada larutan glukosa yang dicampurkan pada tabung berisi larutan bendict lebih sedikit,
dan
uji bendict
untuk mengindentifikasi gula pereduksi.
Menggunakan larutan luff
Luff digunakan sebagai menentukan kadarkarbohidrat yang berukuran sedang. Larutan luff memiliki kelemahan disebabkan oleh kombinas
yang konstan. Larutan semakin berwarna kekuningan semakin netrallarutannya.
Menggunakan larutan barfoed
Barfoed digunakan sebagai memisahkan monosakarida dan disakarida. Barfoed bersifat asamlemah, direduksi oleh monosakarida. Pemanasan yang semakin lama mengindrolisis disakarida sehingga beraksinya semakin positif.
Maka
hasil kesimpulan keseluruhannya adalah hasil analisisnya adalah kadar gula pereduksi
total tidak dapat menentukan gula pereduksi secara individual. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari pada di sakarida dan polisakarida.
Kadar gula total adalah kandungan gula keseluruhan dalam suatu bahan baik monosakarida mau punoligosakarida.
Gula
reduksi adalah gula
yang dapat mereduksi zat lain. Golongan monosakarida mengandung gugus aldehid dan gugus keton yang aktif mereduksi senyawa lain.
b. Proses Terjadi Reduksi atau Tidak
Dari semua larutan itu dapat meruduksi. Monosakarida (glukosa dan fruktosa),
disakarida (laktosa dan socrosa), dan polisakarida (pati). Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari disakarida dan polisakarida.
1. Gula non reduksi tidak dapat meruduksi karena gula
non reduksi tidak dapat mereduksi zat lain. Itu disebabkan oleh halnya zat tersebut tidak dapat mereduksi Karena larutan-larutannya tidak termasuk dalam larutan asam dan larutan yang tidak dapat meruksi zat lain kebanyakan ada dilarutan basalemah. Larutan asam lebih cepat meruksi zat lain dan yang dapat meruduksi zat lain adalah gula reduksi.
sip dah laporannya
ReplyDelete