Friday, June 28, 2013

TUGAS BIOKIMIA “Asam Amino Non Esensial”

TUGAS BIOKIMIA
“Asam Amino Non Esensial”








Oleh:
Uswatun Khasanatul Mauliddah        C31120068


Dosen:
Nurkholis, S.P





PRGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013

ASAM AMINO NON ESENSIAL
           
Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan baha-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino. Asam amino sendiri ada dua jenis:
1. Asam amino essensial
2.  Asam amino non essensial
Amino acid (asam amino) merupakan komponen utama penyusun protein yang dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non esensial.
            Asam amino eseensial tidak dapat diproduksi oleh tubut sehingga sering harus ditambahkan dalam bentuk makanan, sedangkan non esensial dapat diproduksi dalam dapat. Asam amino  umumnya berbentuk serbuk dan mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi.

Jenis-Jenis Asam Amino
Asam amino non essensial antara lain:
Ø  Tirosin
Ø  Sistein
Ø  Serin
Ø  Prolin
Ø  Glisin
Ø  Asam glutamate
Ø  Asam aspartat
Ø  Ariginin
Ø  Alanin
Ø  Histidin
Ø  Glutamin
Ø  Asparagin



Ø  Asam amino esensial antara lain:
Ø  Triptofan
Ø  Treonin
Ø  Metionin
Ø  Lisin
Ø  Leusin
Ø  Isoleusin
Ø  Fenilalanin
Ø  Valin

Fungsi Asam Amino Bagi Pembentukan Otot
Dari sekian banyak jenis asam amino yamg ada, asam amino non esensial glutamin merupakan yang paling banyak diproduksi di dalam tubuh. Meski pun glutamin dapat diproduksi dalam tubuh, namun pasokan glutamin dari luar (suplementasi glutamin) tetap diperlukan untuk menjaga konsistensi perkembangan otot tubuh, karena kadar glutamin tubuh akan cenderung menurun seiring intensitas latihan tubuh dilakukan. Terutama pada saat latihan beban.
Oleh karena itu, menjaga kadar asam amino glutamine dalam tubuh mutlak diperlukan untuk menjaga proses perkembangan otot lebih optimal. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplementasi protein atau asam amino.

Berikut ini peran penting asam amino dalam pembentukan massa otot:
Meningkatkan Massa Otot
Otot terbentuk dari protein yang terdiri atas berbagai macam asam amino baik esensial maupun non esensial. Dengan memenuhi kebutuhan protein harian, berarti Anda telah memenuhi kebutuhan bahan baku utama pembentukan otot. Semakin banyak otot terbentuk, semakin sedikit ruang berlemak dalam tubuh Anda.

Meningkatkan Hormon Pertumbuhan
American Journal of Clinical Nutrition melaporkan bahwa hormon pertumbuhan meningkat sebesar 440 persen setelah menggunakan suplementasi glutamine. Hormon pertumbuhan dapat meningkatkan perkembangan massa otot dan membantu proses pembakaran lemak menjadi energi.Sedangkan Studi yang dilakukan di Louisiana State University Medical College memberikan 2 gram suplementasi glutamine kepada 9 atlet sehat pada pagi hari, 45 menit setelah sarapan. Hasilnya, hormon pertumbuhan mereka meningkat hingga 440 persen 90 menit setelah mengonsumsi suplemen glutamine.

Mengurangi Asam Laktat
Saat berlatih, tubuh membakar glukosa dan glikogen sebagai sumber energi. Proses ini menghasilkan asam laktat yang dapat membuat otot bersifat asam, dan membuat otot menjadi lelah dan tidak bertenaga. Glutamine memainkan peran penting dalam menyeimbangkan kadar asam laktat tubuh  dengan cara menghasilkan ion bikarbonat yang dapat menetralisir asam laktat, sehingga Anda dapat berlatih lebih lama dan mendapatkan hasil maksimal.

Mencegah Penyusutan Otot
Asam amino kedua yang paling banyak terdapat dalam otot adalah BCAA. BCAA (Branched Chain Amino Acids) merupakan asam amino esensial, yang artinya artinya tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dan harus mendapatkan asupan dari luar.BCAA merupakan gabungan dari 3 asam amini esensial yaitu leusin, isoleusin, dan valine. Asam amino ini bertugas menjaga kadar protein otot tidak hilang atau rusak saat latihan. Keberadaan BCAA ini sangat penting dalam mencegah katabolisme otot (penyusutan otot).BCAA bekerja dengan cara mencegah kerusakan otot pada masa pemulihan setelah latihan. Biasanya setelah melakukan latihan beban, sintesis protein otot akan meningkat tetapi pemecahan protein otot akan meningkat pula ke titik di mana kerusakan melebihi sintesis jika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang  Anda butuhkan.Selain mengurangi kerusakan otot, BCAA (terutama leucine) juga membantu meningkatkan perkembangan protein otot terutama setelah latihan beban. Dengan meminimalisir kerusakan otot, tubuh  akan pulih lebih cepat dan Anda bisa kembali melakukan rutinitas latihan Anda di kemudian hari.



Ø  Dampak Kekurangan Asam Amino
Tidak tercukupinya protein dalam asupan makanan sehari-hari akan menimbulkan dampak yang  sangat serius bagi tubuh kita. Secara umum, kekurangan protein akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel dan jaringan tubuh sehingga sistem tubuh tidak akan berjalan optimal.
            Sedangkan untuk kekurangan asam amino juga akan menimbulkan dampak yang  berbeda bagi tubuh. Misalnya kekurangan asam amino. Arginin menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan pada pria, kekurangan histidin akan mengganggu kesehatan sel darah merah dan putih, kekurangan isoleusin akan mempengaruhi pembentukan hemoglobin, kadar gula darah dan energi, dan sebagainya.
Sebagian besar kekurangan asam amino dikarenakan oleh kurangnya asupan protein yang memadai dalam diet, kurangnya kemampuan untuk mencerna dan menyerap protein yang masuk dalam tubuh, dan menurunnya fungsi hati untuk mengkonversiasam amini non esensial.
Jika asupan protein dalam pola makan sehari-hari belum memenuhi kebutuhan tubuh akan berbagai jenis asam amino penting, maka suplemen protein merupakan pilihan yang tepat untuk mencukupi kebutuhan asam amino harian Anda.

No comments:

Post a Comment